Suriah Akui Penyerang Pos Militer AS Ialah Tentaranya yang Mau Dipecat

6 hours ago 8

CNN Indonesia

Senin, 15 Des 2025 17:10 WIB

Suriah menyatakan pelaku penembakan pos patroli gabungan AS-Suriah di wilayah Palmyra pada Sabtu (13/12) merupakan anggota aparat keamanan negaranya. Suriah menyatakan pelaku penembakan yang menewaskan tiga warga Amerika Serikat di pos patroli gabungan di wilayah Palmyra pada Sabtu (13/12) merupakan anggota aparat keamanan negaranya. (Foto: AFP/LOUAI BESHARA)

Jakarta, CNN Indonesia --

Suriah menyatakan pelaku penembakan yang menewaskan tiga warga Amerika Serikat di pos patroli gabungan di wilayah Palmyra pada Sabtu (13/12) merupakan anggota aparat keamanan negaranya.

Kementerian Dalam Negeri Suriah menyatakan anggota pasukan keamanan itu memang akan dipecat karena disebut terkait paham ekstremisme dan berafiliasi dengan kelompok teroris ISIS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Otoritas Suriah telah memutuskan untuk memecatnya dari dinas keamanan sebelum serangan itu karena memiliki pemikiran Islamis ekstremis," ucap juru bicara Kemendagri Suriah Noureddine Al Baba kepada stasiun televisi pemerintah seperti dikutip AFP.

Al Baba menuturkan rencana pemecatan tersebut dijadwalkan pada hari Minggu, sehari sebelum pelaku melancarkan serangannya. 

Pejabat yang berbicara tanpa menyebut nama itu mengatakan bahwa pelaku telah menjadi anggota aparat keamanan "selama lebih dari 10 bulan dan telah ditempatkan di beberapa kota sebelum dipindahkan ke Palmyra".

Palmyra, yang menjadi rumah bagi situs peninggalan kuno berstatus Warisan Dunia UNESCO, pernah dikuasai ISIS pada puncak ekspansi wilayah kelompok tersebut di Suriah.

Sementara itu, seorang pejabat keamanan Suriah mengatakan kepada AFP bahwa "11 anggota dinas keamanan umum telah ditangkap dan dibawa untuk diperiksa setelah serangan tersebut".

Insiden ini merupakan yang pertama dilaporkan sejak pasukan pemberontak yang dipimpin Presiden Ahmed Al Sharaa menggulingkan penguasa lama Suriah, Bashar Al Assad, pada Desember 2024 lalu.

Serangan ini juga terjadi kala Suriah tengah memulihkan hubungan dengan Amerika Serikat.

Juru bicara Pentagon Sean Parnell memaparkan insiden penyerangan tersebut. Ia menuturkan penembakan berlangsung kala tentara AS di pos patroli itu "sedang melakukan pertemuan dengan tokoh setempat."

Pertemuan itu berlangsung dalam rangka mendukung operasi kontra-terorisme. Utusan AS untuk Suriah Tom Barrack mengatakan penyerangan pos patroli itu menargetkan "patroli gabungan AS-pemerintah Suriah".

Presiden AS Donald Trump marah dan bersumpah akan melakukan pembalasan atas kematian tiga warga negaranya dalam serangan ini.

Trump menyebut insiden tersebut sebagai "serangan ISIS terhadap AS dan Suriah, di wilayah Suriah yang sangat berbahaya dan tidak sepenuhnya berada di bawah kendali mereka."

Ia menambahkan bahwa tiga personel AS lainnya yang terluka dalam serangan itu "dalam kondisi baik".

(rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Perlautan | Sumbar | Sekitar Bekasi | |