Pelaku Penembakan di Sydney Punya Izin Senjata Api, Pakai 6 Senapan

15 hours ago 7

Jakarta, CNN Indonesia --

Pelaku penembakan di Pantai Bondi, Sydney, dilaporkan memiliki izin kepemilikan senjata api dan menggunakan enam senapan untuk menjalankan aksinya menembaki kerumunan massa perayaan hari besar Yahudi, Hanukkah, Minggu (14/12).

Pelaku penembakan yang merupakan ayah dan anak, Sajid Akram (50 tahun) dan Naveed Akram (24) membunuh 15 orang dalam aksinya tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sajid Akram ikut tewas di tempat kejadian sehingga jumlah total yang tewas 16 orang dalam teror penembakan paling mengerikan di Australia sejak insiden pembantaian di Port Arthur.

Sementara itu, sang anak mengalami luka serius dan langsung dilarikan ke rumah sakit dengan pengawalan ketat dari kepolisian.

Sedikitnya 40 orang mengalami luka-luka akibat penembakan massal tersebut.

Komisioner Kepolisian New South Wales (NSW) Mal Lanyon mengatakan serangan itu sengaja menargetkan massa komunitas Yahudi yang tengah merayakan Hanukkah. Satu anak berusia 10 tahun termasuk dari 15 korban tewas akibat penembakan brutal tersebut.

Lanyon kemudian menerangkan bahwa pelaku mendapatkan lisensi izin senjata api di New South Wales 10 tahun lalu dan membawa enam senjata yang terdaftar itu dalam aksi penembakan di Pantai Bondi, dikutip dari the Sydney Morning Herald.

Satu dari dua penembak itu berhasil diidentifikasi polisi, namun pihaknya tidak menemukan indikasi bahwa penembakan tersebut direncanakan.

Perdana Menteri NSW Chris Minns mengatakan bahwa perombakan regulasi sudah pasti akan dilakukan setelah teror penembakan ini, termasuk amendemen undang-undang negara bagian tentang senjata api.

"Kita perlu menyampaikan penolakan yang kuat dan jelas terhadap antisemitisme dalam segala bentuknya. Tidak ada toleransi terhadap rasisme atau kebencian terhadap Yahudi di NSW atau Australia," ujar Minns.

"Baik itu tindakan kekerasan yang merusak dan mengerikan, atau nyanyian, semboyan, dan unggahan internet. Di manapun itu, kita harus memerangi antisemitisme. Itu beracun. Itu seperti kanker dalam sebuah komunitas. Dan, seperti yang Anda lihat tadi malam, itu menyebabkan implikasi yang sangat menghancurkan bagi rakyat negara kita," Minns menambahkan.

Pelaku penembakan Naveed Akram merupakan pekerja pemasangan batu bata yang baru saja terkena pemutusan hubungan kerja sebulan lalu. Sang ibu, Verena, mengaku anaknya sempat memberitahu ia akan pergi memancing.

Polisi NSW telah menggeledah rumah pelaku di Bonnyrigg dan vila tempat kedua pelaku menginap sementara di Campsie.

Polisi juga mendapati sejumlah alat peledak rakitan di sebuah mobil di Campbell Parade yang sederet dengan pantai. Mobil itu kemudian dikaitkan dengan salah satu pelaku penembakan.

(bac)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Perlautan | Sumbar | Sekitar Bekasi | |